Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah suatu program pelajaran
yang dikembangkan di perguruan tinggi. Pengembangan Ilmu Sosial Dasar ini
sejalan dengan realisasi pengembangan ide dan pembaruan sestim pendidikan yang
bersifat dinamis dan inovatif. Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah ilmu-ilmu sosial yang digunakan dalam
pendekatan sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan
masalah-masalah social yang berkembanag dalam kehidupan masyarakat.
Seperangkat konsep-konsep dasar atau pengetahuan dasar
ilmu-ilmu sosial interdisiplin atau multi disiplin dipergunakan sebagai alat
pendekatan dalam pemecahan problema-problema yang timbul dan berkembang dalam
masyarakat.
Ilmu Sosial Dasar tentunya berbeda dengan Ilmu
Pengetahuan Sosial,
Ilmu pengetahuan sosial lebih cenderung mempelajari tentang unsur-unsur atau nilai-nilai dari berinteraksi sosial, nilai kehidupan kita dalam melakukan suatu kegiatan, berpikir menjadi orang mempunyai rasa nilai tenggang rasaan sesama manusia didalam ilmu pengatahuan sosial dibagi menjadi beberapa ilmu yaitu: sejarah, geografi, ekonomi, dan masih banyak lagi semua itu besifat universal. Sedangkan Ilmu Dasar Sosial adalah ilmu yang didefinisikan berdasarkan suatu nilai dalam kependudukan yang bertempat di satu Negara yang bisa menilai, menyimpulkan, dan juga menganalasis suatu permasalahan yang ada di sekitarnya dengan bersosialisai akan tetapi juga masih menggunakan suatu nilai yang terpenting dalam ilmu sosial dasar yaitu fakta, konsep, dan teori nilai tersebut semua diambil dari sejarah, ekonomi, geografi sosial,sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
Ilmu pengetahuan sosial lebih cenderung mempelajari tentang unsur-unsur atau nilai-nilai dari berinteraksi sosial, nilai kehidupan kita dalam melakukan suatu kegiatan, berpikir menjadi orang mempunyai rasa nilai tenggang rasaan sesama manusia didalam ilmu pengatahuan sosial dibagi menjadi beberapa ilmu yaitu: sejarah, geografi, ekonomi, dan masih banyak lagi semua itu besifat universal. Sedangkan Ilmu Dasar Sosial adalah ilmu yang didefinisikan berdasarkan suatu nilai dalam kependudukan yang bertempat di satu Negara yang bisa menilai, menyimpulkan, dan juga menganalasis suatu permasalahan yang ada di sekitarnya dengan bersosialisai akan tetapi juga masih menggunakan suatu nilai yang terpenting dalam ilmu sosial dasar yaitu fakta, konsep, dan teori nilai tersebut semua diambil dari sejarah, ekonomi, geografi sosial,sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
Menurut Soerjono Soekanto ISD adalah
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan
kekuatan pemikiran (logika), sehingga pengetahuan mana akan selalu dapat
diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain.
Secara umum ilmu pengetahuan
dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
1) Ilmu-ilmu Alamiah ( natural
scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah.
Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai
keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu
kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu
dibuat prediksi.
2) Ilmu-ilmu sosial ( social
scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan
yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya
tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam
hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3) Pengetahuan budaya ( the
humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang
bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi
arti.
Dalam perkembangannya, ISD
banyak berkonsentrasi pada urusan masalah sosial, menurut Soerjono Soekanto
masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan
antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Latar belakang diberikannya Ilmu Sosial Dasar (ISD)
dimulai banyaknya kritik-kritik yang ditujukan pada system pendidikan di
perguruan tinggi oleh sejumlah cendekiawan terutama sarjana pendidikan, social
dan kebudayaan. Mereka menganggap system pendidikan yang tengah berlangsung saat
ini, berbau colonial dan masih merupakan waisan system pendidikan pemerintahan
Belanda, yaitu kelanjutan dari “politik balas budi” (etische politiek) yang
dianjurkan oleh Conrad Theodore Van Deventer, bertujuan menghasilkan
tenege-tenaga terampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi
mereka di bidang administrasi, pedagang, teknik, dan keahlian lain dalam tujuan
eksploitasi kekayaan Negara.
Tenaga ahli yang dihasilkan oleh pergruan tinggi
diharapkan memiliki tiga kemampuan yang meliputi personal, akademik dan profesional
1.
Kemampuan
personal adalah kemampuan kepribadian, dengan ini tenaga ahli
yang diharapkan mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakan yang
mencerminkan kepribadian Indonesia.
2.
Kemampuan
akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah,
menguasai peralatan analisa, mampu berpukir logis, kritis sistematis dan
analitis, mempunyai kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan
merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternative
pemecahannya.
3.
Kemampuan
profesional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga
ahli yang bersangkutan, dengan ini tenaga ahli diharapkan mempunyai kemampuan
yang tinggi dalam bidang profesinya.
Ilmu Sosial Dasar sebagaimana dengan ilmu budaya dasar
dan ilmu alamiah dasar, bukanlah pengantar suatu bidang keahlian ilmu-ilmu
sosial tertentu, tidak seperti pengantar politik, pengantar sosiologi atau
pengantar antropologi dan sebagainya, tetapi menggunakan pengertian-pengertian
(fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang keahlian itu untuk
menanggapi masalah-masalah sosial, khususnya masalah-masalah yang dihadapi oleh
masyarakat Indonesia.
Ilmu Sosial Dasar bukanlah suatu disiplin ilmu
pengetahuan yang berdiri sendiri, tetapi hanyalah suatu pengetahuan mengenai
aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan manusia sebagai makhluk
social dan masalah-masalah yang terwujud daripadanya. Istilah pengetahuan
mempunyai pengertian yang menunjukkan adanya kelonggaran dalam batas dan
kerangka berpikir dan penalaran, maka istilah ilmu pengetahuan telah dugunakan
karena mencakup suatu pengertian berpikir dan penalaran yang mempunyai suatu
kerangka pendekatan mengenai masalah-masalah yang menjadi sasaran perhatiannya.
Adapun yang menjadi sasaran perhatian adalah,
·
Berbagai kenyataan
yang bersama-sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan
pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan.
·
Adanya keanekaragaman
golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat yang masing-masing mempunyai
kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku
sendiri, karena banyaknya perbedaan menyebabkan adanya pertentangan maupun
hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat kita.
Dengan begitu mata kuliah Ilmu sosial dasar adalah usaha
yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial agar daya
tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial
dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pa lingkungan sosialnya menjadi
lebih besar.
Berdasarkan ruang lingkup kajian sebagai mana tersebut di
atas, kiranya masih memerlukan penjabaran lebih lanjut untuk bisa
dioprasionalkan, yaitu ke dalam beberapa pokok bahasan dan subpokok bahasan.
Perkuliahan Ilmu Sosial Dasar dibagi menjadi 8 (delapan) pokok bahasan
(masing-masing dengan sub pokok bahasan), sehingga dari perkuliahan tersebut
kepada mahasiswa diharapkan,
1. Mempelajari dan menyadari adanya berbagai masalah
kependudukan dalam hubungan dan perkambangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Mempelajari dan menyadari masalah-masalah individu,
keluarga dan masyarakat.
3. Mengkaji masalah-masalah kependudukan dan sosialisasi
serta menyadari identitasnya sebagai pemuda dan mahasiswa.
4. Mempelajari hubungan atara warga Negara dan Negara.
5. Mempelajari hubungan antara pelapis social dan persamaan
derajat.
6. Mempelajari masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat
perkotaan dan masyarakat pedesaan.
7. Mempelajari dan menyadari adanya
pertentangan-pertentangan social bersamaan dengan adanya integrasi masyarakat.
8. Mempelajari usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi oleh manusia untuk memanfaatkan kemakmuran dan pengurangan
kemiskinan.
Ilmu sosial dasar bertujuan membantu perkembangan,
wawasan, pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran
yang lebih luas, dan cirri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota
golongan terpelajar Indonesia, khususna berkrnaan dengan sikap dan tingkah laku
manusia dalam menghadapi masalah-masalah lain, serta sikap dan tingkah laku
manusia satu dengan manusia yang lain.
Diberikannya mata kuliah ilmu sosial
dasar yaitu dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial
agar daya tanggap, perpepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan
sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya.
- Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah – masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
- Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
- Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
- Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dandapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Ilmu
sosial dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan,
karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki objek dan metode ilmiahnya
sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.
Ilmu sosial dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena ilmu sosial dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
Ilmu sosial dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena ilmu sosial dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
Masalah sosial timbul sebagai akibat dari hubungan dengan
sesama manusia dan akibat tingkah lakunya. Masalah sosial ini tidaklah sama
antara masyarakat yng satu dengan masyarakat yang lain, karena adanya perbedaan
dalam tingkat perkembangan kebudayaan, sifat kependudukannya dan keadaan
lingkungan alamnya.
Adanya masalah sosial dalam
masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti
tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan
lain sebagainya.
Contohnya
antara lain:
-
Kejahatan
- Kemiskinan
- Anti perilaku sosial
- Penyalahgunaan obat
- Penyalahgunaan alkohol
- Ekonomi Perampasan
- Pengangguran
- Kemiskinan
- Anti perilaku sosial
- Penyalahgunaan obat
- Penyalahgunaan alkohol
- Ekonomi Perampasan
- Pengangguran
Masalah
ini terjadi di hampir tiap daerah di seluruh dunia, namun pasti setiap
masyarakat berbeda-beda tergantung perkembangan kebudayaan, sifat kependudukan,
dan keadaan linkungan alam yang ada di masyarakat tersebut di beberapa daerah
cenderung terjadi lebih sering, dan pada tingkat yang lebih parah.
Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya
adalah bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai-nilai
moral dan pranata-pranata sosial , serta ada kaitannya dengan hubungan-hubungan
manusia itu terwujud.
Menurut umum atau warga msyarakat, segala sesuatu yang
menyangkut kepentingan umun adalah masalah sosial. Menurut ahli masalah sosial
adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang
berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yag dapat menimbulkan kekacauan
terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan.
contonya pedagang kaki lima, secara umum ini bukan suatu masalah sosial tetapi secara ahli ini merupakan salah satu dari asalah sosial, karena pedagang kaki lima secara tidak langsung melanggar peraturan, dan dampak-dampak jangka panjang yang diakibatkan oleh pedagang kaki lima.
contonya pedagang kaki lima, secara umum ini bukan suatu masalah sosial tetapi secara ahli ini merupakan salah satu dari asalah sosial, karena pedagang kaki lima secara tidak langsung melanggar peraturan, dan dampak-dampak jangka panjang yang diakibatkan oleh pedagang kaki lima.
Berdasarkan pengertian diatas, maka masalah-masalah
social ini pengertiannya terutama ditekankan pada adanya kondisi atau sesuatu
keadaan tetentu dalam kehidupan sosial warga masyarakat yang bersangkutan.
Kondisi atau keadaan sosial tertentu, sebenarnya merupakan proses hasil dari proses kehidupan
manusia yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jasmaniyah (manusi
harus makan, minum, buang air, bernafas, dan sebagainya), kebutuhan-kebutuhan
sosial (berhubungan denganorang lain, membutuhkan bantuan orang lain untuk
memecahkan berbagai masalah, dan sebagainya), dan kebutuhan-kebutuhan kejiwaan
(untuk dapat merasa aman dan ketentraman, membutuhkan cinta kasih dan sayang,
dan sebagainya).
Dalam usaha-usaha untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
tersebut, manusia menggunakan kebudayaan sebagai model-model petunjuk di dalam
menggunakan lingkungan alamnya dan sosialnya di masyarakat. Perwijudan ini adalah
suatu kondisi atau keadaan di mana manusia itu hidup di dalam masyarakat.
Kondisi-kondisi itu bukan sesuatu yang tetap tetapi selalu dalam proses
perubahan.
sumber :
Ahmadi, H.Abu. Drs. ILMU SOSIAL DASAR (edisi revisi). Rineka
cipta. Semarang. 1988
Soelaeman, M. Munandar. Ir. ILMU SOSIAL DASAR (teori dan konsep).
Bandung. 1986
Tanggal 2
oktober 2012
Tanggal 2
oktober 2012
Tanggal 2
oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar