TUGAS 4
MANUSIA DAN HARAPAN
A. Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya
sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan,
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu
membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang
yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi
tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”,
walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada
diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat
terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada
akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
B. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir
ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu
keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput
dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan
berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang
mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat
dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah
yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan
dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia
mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis
besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia
atau kebutuhan manuis itu ialah :
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan
dicintai (be loving and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self
actualization)
C. PENGERTIAN DOA
Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a" artinya
memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon sesuatu
yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang
memudharatkan.1
Adapun lafadz do'a yang ada dalam al Qur'an bisa bermakna
sebagai berikut:
1. Ibadah, seperti firman Allah: Dan janganlah kamu menyembah
apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak memberi madharat kepadamu selain
Allah, sebab jika kamu berbuat demikian make, kamu termasuk orang-orang yang
zhalim. (Yunus: 106).
2. Perkataan atau Keluhan. Seperti pada firman Allah: Maka
tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman
yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. (al Anbiya: 15).
3. Panggilan atau seruan. Allah berfirman: Maka kamu tidak akan
sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan
orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke
belakang. (ar- Rum: 52)
4. Meminta pertolongan. Allah berfirman: Dan jika kamu (tetap)
dalam keraguan tentang at Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami
(Muhammad) buatlah satu surat yang semisal at Qur'an itu dan ajaklah
penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (al
Baqarah: 23).
5. Permohonan. Seperti firman Allah: Dan orang-orang yang berada
dalam neraka berkata kepada penjagapenjaga jahannam: "Mohonkanlah kepada
Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari." (al Mukmin:
49).
Macam-Macam Do’a
Syeikh Abdurrahman bin Sa'diy berkata: "Setiap perintah di
dalam al Qur'an dan larangan berdo'a kepada selain Allah, meliputi do'a masalah
(permintaan) dan do'a ibadah." 2
Adapun perbedaan antara kedua macam do'a tersebut adalah:
Do'a masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan
manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan.
Dan ini dibagi menjadi tiga:
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini
(termasuk tauhid dan berpahala. -red. vbaitullah)
b) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia
tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada
kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik
dan dosa besar.
c) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal
yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih
hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do'a Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang
diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya
semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, Haji dan sebagainya, tujuan
utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.
D. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita
perhatikan :
Ia tidak percaya pada diri sendiri.
Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang
dapat dipercaya.
Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari
Al-qur’an.
Dengan contoh berbagai kalimat diatas maka dapat ditarik
kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
E. Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat
dibedakan atas :
• Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi
manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha
Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang,
dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
• Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada
saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu
sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata
hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya
karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun
janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
• Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah
laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan
langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah
pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban
kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai
kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari
rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma
pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang
(individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara.
Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada
negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang
mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya
mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun
demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber
kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya
kepada negara/pemerintah.
• Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting,
karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh
Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan
itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa
manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat
itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali
penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia
berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada
Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan
akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya
merupakan
konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan
kepada zat tersebut.
Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
• Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan
suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
• mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan
sebagainya.
SUMBER :www.wikipedia.org
Buku Ilmu budaya.karangan.Drs.Dhojoko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar